
Tan Su Shan, yang akan segera menjabat sebagai CEO DBS, menegaskan bahwa bank berada dalam posisi kuat untuk terus mengungguli pesaingnya dan memberikan keuntungan sehat bagi pemegang saham. Dalam laporan tahunan FY2024, ia menyoroti strategi yang telah membawa DBS menjadi salah satu bank terbaik di dunia serta langkah-langkah proaktif dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Di bawah kepemimpinannya, DBS akan fokus pada transformasi digital, ekspansi regional berkelanjutan, dan peningkatan pengalaman pelanggan untuk mempertahankan keunggulannya di pasar perbankan Asia.
Fokus utama:
- Transformasi digital dan inovasi teknologi. DBS akan terus mengembangkan solusi perbankan digital berbasis kecerdasan buatan (AI), analitik data, dan otomatisasi proses untuk meningkatkan efisiensi operasional serta memberikan layanan yang lebih personal bagi pelanggan.
- Keberlanjutan dan pertumbuhan di Asia. Bank akan memperkuat ekspansi regionalnya dengan fokus pada pasar Asia yang berkembang pesat, sambil mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam operasional dan produk keuangannya.
- Peningkatan pengalaman dan keterlibatan pelanggan. DBS akan mengedepankan pendekatan berbasis data untuk memahami kebutuhan pelanggan secara lebih mendalam, menciptakan layanan yang lebih responsif, serta memperkuat hubungan dengan nasabah melalui solusi keuangan yang inovatif.
Tan Su Shan, Wakil CEO DBS Group Holdings, menyatakan bahwa DBS berada dalam posisi kuat untuk terus memberikan keuntungan sehat bagi pemegang saham dan mengungguli pesaingnya.
Dalam laporan tahunan DBS untuk tahun fiskal 2024 yang dirilis pada 6 Maret, Tan menyoroti berbagai inisiatif strategis yang telah diterapkan oleh CEO DBS yang akan segera pensiun, Piyush Gupta, selama 15 tahun terakhir. Menurutnya, strategi tersebut telah mengubah DBS dari bank domestik yang kurang berprestasi menjadi salah satu bank terbaik di dunia.
Tan, yang diangkat sebagai Wakil CEO pada Agustus 2024, akan resmi menjadi CEO setelah Rapat Umum Tahunan DBS ke-26 pada 28 Maret 2025. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Perbankan Institusional dan telah memimpin divisi perbankan konsumen serta manajemen kekayaan selama hampir satu dekade.
Tan mengakui bahwa ketidakpastian ekonomi makro dan geopolitik dapat mempengaruhi pasar keuangan, termasuk kebijakan yang berpotensi mengganggu rantai pasokan. Namun, DBS telah mengambil langkah-langkah antisipatif dengan:
- Melakukan uji ketahanan (stress test) untuk berbagai risiko,
- Memanfaatkan teknologi guna mengotomatisasi proses dan meningkatkan fleksibilitas operasional,
- Menawarkan solusi keuangan inovatif bagi pelanggan untuk mengelola risiko investasi dan gangguan rantai pasokan.
Menurut Tan, perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) telah membawa perubahan besar dalam dunia perbankan, sementara tantangan global seperti perubahan iklim, kesenjangan ekonomi, dan perubahan demografi terus berkembang.
Tan menguraikan empat prioritas utama yang akan menjadi fokusnya sebagai CEO:
- Continuity (keberlanjutan strategi). DBS akan tetap berpegang pada visinya untuk menjadi “bank terbaik bagi dunia yang lebih baik,” dengan fokus pada pertumbuhan Asia, digitalisasi, dan keberlanjutan.
- Culture (budaya inovasi). Bank harus terus beradaptasi dengan model operasional baru, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, serta menciptakan budaya kerja yang inovatif agar tetap kompetitif.
- Customer (fokus pada pelanggan). DBS berkomitmen untuk menempatkan pelanggan sebagai pusat bisnisnya dengan pendekatan berbasis data dan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
- Connectivity (konektivitas internal dan eksternal). DBS akan memperluas jaringan digital dan regionalnya, serta meningkatkan kolaborasi antarunit bisnis untuk memberikan solusi perbankan yang lebih terintegrasi.
Dalam 15 tahun terakhir, DBS telah berkembang menjadi institusi keuangan dengan kinerja tinggi dan keuntungan besar. Pada tahun fiskal 2024, DBS mencatat return on equity (ROE) sebesar 18%, salah satu yang tertinggi di antara bank-bank di negara maju. Saham DBS juga naik 3,78% sejak awal tahun dan meningkat 49,38% dibandingkan tahun lalu, dengan harga penutupan di angka $45,62 pada 5 Maret 2025.
Dengan strategi yang telah terbukti sukses dan kepemimpinan yang kuat, DBS siap menghadapi tantangan global dan terus mempertahankan posisinya sebagai bank terkemuka di Asia. ■
Foto: thepeakmagazine.com.sg