Gregory Hendra Lembong, ‘sang arsitek’ transformasi digital BCA

- 13 Februari 2025 - 11:02

Nama lengkapnya Gregory Hendra Lembong. Dia adalah arsitek transformasi digital BCA yang memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di perbankan global, termasuk di Citibank, Deutsche Bank, J.P. Morgan, dan CIMB. Kini, ia disebut-sebut sebagai calon kuat Direktur Utama BCA menggantikan Jahja Setiaatmadja. Jika terpilih, ia akan menghadapi tantangan menjaga dominasi BCA di era digital dengan menyeimbangkan inovasi, keamanan data, dan kepatuhan regulasi, serta membawa BCA ke level berikutnya sebagai pemimpin perbankan digital di Indonesia dan Asia.


Poin utama:

  1. Hendra Lembong memainkan peran kunci dalam transformasi digital BCA, mengawasi sektor strategis seperti teknologi informasi, transaksi perbankan, dan pengembangan operasional. Di bawah kepemimpinannya, BCA semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin inovasi di industri perbankan digital Indonesia.
  2. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di perbankan internasional, Hendra pernah menjabat posisi strategis di Citibank, Deutsche Bank, J.P. Morgan, dan CIMB. Kombinasi wawasan global dan pemahaman pasar lokal menjadikannya salah satu bankir paling berpengaruh dalam era digital.
  3. Namanya semakin santer disebut sebagai kandidat kuat Direktur Utama BCA, menggantikan Jahja Setiaatmadja. Jika terpilih, ia akan menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan dominasi BCA di era digital, memastikan keseimbangan antara inovasi, keamanan, dan regulasi perbankan yang terus berkembang.

Di dunia perbankan yang semakin didorong oleh inovasi dan teknologi, Hendra Lembong adalah sosok yang berada di garis depan perubahan. Sebagai Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) sejak 2022, ia memainkan peran krusial dalam memperkuat transformasi digital di bank swasta terbesar di Indonesia ini. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di industri perbankan global, Hendra dikenal sebagai pemimpin yang menggabungkan visi strategis dengan eksekusi berbasis teknologi.

Kini, namanya semakin santer disebut sebagai calon Direktur Utama BCA, menggantikan Jahja Setiaatmadja yang hampir dipastikan akan menjadi menjadi Presiden Komisaris menggantikan Djohan Emir Setijoso yang mengundurkan diri peetengahan Desember 2024 lalu.

Hendra digadang-gadang akan menjadi nahkoda baru yang membawa BCA ke babak berikutnya dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital.

    Dari Jakarta ke kancah global

    Lahir di Jakarta pada 23 Januari 1972, Hendra menempuh pendidikan tinggi di luar negeri, membangun fondasi akademik yang kuat dalam dua disiplin ilmu yang berbeda namun saling melengkapi. Ia meraih gelar Sarjana Teknik Kimia dari University of Washington, Amerika Serikat, dan kemudian melanjutkan studinya di Stanford University, di mana ia mendapatkan gelar Magister Teknik Sistem Ekonomi.

    Perpaduan antara analisis teknik dan wawasan ekonomi inilah yang menjadikannya seorang eksekutif dengan pendekatan berbasis data dalam pengambilan keputusan strategis.

    Karier gemilang di industri perbankan

    Sebelum bergabung dengan BCA, Hendra telah menempati berbagai posisi kunci di beberapa institusi keuangan terkemuka di dunia. Kariernya dimulai di Citibank (1994-2009), di mana ia mengasah keahliannya di berbagai peran di Asia dan Eropa. Selanjutnya, ia melangkah lebih jauh ke posisi strategis di bank-bank besar seperti:

    • Deutsche Bank London sebagai Global COO & Head of Business Development (2009-2010).
    • J.P. Morgan Singapura sebagai Regional Head of Transaction Services untuk Asia Pasifik (2010-2013).
    • CIMB Group Malaysia dengan berbagai jabatan, termasuk CEO Group of Transaction Banking (2016-2018) dan Chief Fintech Officer (2018).
    • PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai Chief Transformation Officer (2019).

    Kombinasi pengalaman internasional dan pemahamannya yang mendalam tentang pasar Indonesia membuatnya menjadi salah satu bankir paling berpengaruh di era modern.

    Transformasi digital di BCA

    Sejak bergabung dengan BCA dan menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur pada 2022, Hendra mengawasi berbagai sektor strategis, termasuk:

    • Direktur Keuangan & Perencanaan Korporasi
    • Direktur Transaksi Perbankan
    • Grup Teknologi Informasi Strategis
    • Grup Strategi & Pengembangan Operasional
    • PT Central Capital Ventura (anak usaha BCA di bidang modal ventura)
    • PT Bank Digital BCA (BCA Digital)

    Peran ini menjadikannya arsitek utama dalam strategi digitalisasi BCA, mulai dari pengembangan infrastruktur teknologi informasi, efisiensi operasional, hingga penguatan layanan perbankan digital.

    Di bawah kepemimpinannya, BCA semakin memperkuat posisinya sebagai bank yang tidak hanya adaptif terhadap perubahan, tetapi juga menjadi pelopor dalam inovasi perbankan digital di Indonesia.

    Masa depan perbankan digital

    Jika Hendra resmi menjadi orang nomor satu di BCA, ia akan menghadapi tantangan besar, mulai dari persaingan di industri digital banking, regulasi sektor keuangan yang terus berkembang, hingga menjaga keseimbangan antara inovasi dan keamanan data nasabah.

    Namun, dengan rekam jejak yang solid di bidang transformasi digital, pengembangan layanan transaksi perbankan, dan strategi keuangan, ia dinilai sebagai sosok yang tepat untuk memimpin BCA ke masa depan yang lebih inovatif dan kompetitif, baik di tingkat nasional maupun Asia.

    Sebagai bankir yang menggabungkan wawasan global dan eksekusi lokal, Hendra Lembong punya potensi besar membawa BCA ke era baru—di mana digitalisasi, keberlanjutan, dan inklusivitas menjadi kunci utama pertumbuhan. ■

    Comments are closed.